Duryudana adalah putra sulung dari Adipati Destarastra dan Dewi Gendari yang berarti ia merupakan saudara tertua dari seratus Kurawa (Jawa: Sata Kurawa). Duryudana adalah raja dari negara Hastina pengganti ayahnya yang merupakan raja sementara setelah meninggalnya Prabu Pandu Dewanata. Semenjak dipimpin oleh Prabu Duryudana, negara Hastina menjadi kacau balau karena kepemimpinannya disetir oleh pamannya yang juga patih Hastina, Patih Sengkuni. Prabu Duryudana selalu menuruti nasehat pamannya yang mengajarkannya bahwa seluruh Hastina adalah miliknya, tak ada hak Pandawa didalamnya. Padahal Pandawa adalah hak waris sah Kerajaan Hastina, karena negara hanya dititipkan pada Adipati Destarastra (kakak Pandu) sementara hingga Pandawa dewasa dan mampu memimpin negara Hastina. Selama hidupnya, Duryudana selalu membenci Pandawa. Pada perang Baratayudha ia tewas ditangan Werkudara (Bima) dengan dipukul Gada Rujakpala di paha kirinya (pupu kiwa)
Berikut adalah rupa wayang Duryudana dalam beberapa gagrag
Duryudana gagrag Surakarta
Duryudana gagrag Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar